MENLU : KULINER DI INDONESIA PERLU DI GALAKAN DI SELURUH DUNIA
MBO BREAKING NEW - Diplomasi kuliner Indonesia perlu terus digalakkan ke seluruh dunia. Sebab dampak berlipat gandanya berbanding lurus dengan kesejahteraan bangsa.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan hal itu pada Taste of Amsterdam dalam kesempatan transit seusai mengikuti Pertemuan Paris, yakni pertemuan para Menlu negara-negara kunci untuk membahas solusi damai Palestina-Israel.
Festival kuliner kelas dunia Taste of Amsterdam berlangsung selama empat hari di Amstelpark, Amsterdam, dan resmi ditutup pada Minggu malam waktu setempat atau Senin (7/6/2016).
"Kita tahu cinta itu datang dari makanan. Pada saat orang suka pada suatu makanan, maka akan muncul rasa keingintahuan lebih banyak mengenai negara asal makanan itu. Dari sini bisa berdampak pada kunjungan wisatawan ke Indonesia," ujar Menlu kepada detikcom sebelum bertolak kembali ke Jakarta.
Menurut Retno, dampak selanjutnya, jika ingin mendapatkan suatu citarasa otentik masakan Indonesia, maka biasanya bahan-bahan bakunya perlu didatangkan langsung dari Indonesia, baik oleh perhotelan, restoran, bisnis rumahan, maupun keluarga atau individu.
"Secara tidak langsung kalau diplomasi kuliner bisa berjalan, berarti ekspor produk dan komoditi Indonesia akan naik," imbuh Menlu.
Retno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menaruh perhatian sangat besar pada diplomasi kuliner Indonesia dan mengamanatkan agar diplomasi kuliner harus betul-betul diperkuat.
"Saya kira apa yang sedang kita lakukan di Belanda ini bisa menjadi suatu contoh dalam melebarkan diplomasi kuliner di seluruh dunia," cetus Retno.
Festival kuliner Taste of Amsterdam dikualifikasikan berkelas dunia, dengan partisipan dari seluruh penjuru dunia dan dihadiri oleh pelaku bisnis makanan, restoran, distributor, peralatan, chef dan ahli kuliner, media dan para pecinta kuliner dari berbagai negara.
Dalam pengamatan Retno, Taste of Amsterdam ini sangat strategis, karena digelar di jantung kota Amsterdam dan pengunjungnya sebagian besar adalah anak-anak muda dari kelompok menengah ke atas.
Retno berpesan agar diplomasi kuliner Indonesia di Belanda terus dipelihara dan ditingkatkan, agar dapat betul-betul menampilkan makanan Indonesia yang otentik dan diversifikasinya semakin lama semakin banyak.
"Karena kalau kita berbicara mengenai makanan Indonesia maka tidak hanya nasi goreng, mie goreng, dan sate. Standardisasi dari beragam makanan Indonesia juga sangat penting," pungkas Retno.
0 komentar:
Posting Komentar